Segala puji bagi Allah SWT. yang telah menjadikan Islam sebagai agama
yang diakui di sisi-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan ke
hadirat junjungan Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya. Wa ba‘du.
Fakta memperlihatkan bahwa kemunduran Islam saat ini lebih disebabkan
oleh penganutnya sendiri. Kecenderungan mencari jalan lain dan
meninggalkan Islam sebagai tuntunan telah terjadi di mana-mana. Minimnya
pengetahuan tentang Islam adalah faktor paling berpengaruh yang
menjadikan orang-orang mulai meninggalkan Islam; jumlahnya seolah-olah
bukan berkurang, tetapi malah terus bertambah. Keminiman tersebut
disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
Hilangnya Ulama Panutan
Ulama Islam yang murni dengan dakwah sudah mulai hilang. Banyaknya
bendera yang berbeda tujuan menjadikan dakwah tidak maksimal dalam
mencapai tujuan. Sentuhan-sentuhan yang kurang mengena menjadikan kaum
muslim makin terpuruk pada posisi yang kian tidak memahami Islam.
Dakwah yang Monoton
Zaman yang terus berkembang merupakan tuntutan bagi ulama untuk ikut
mengembangkan pola dakwah mereka. Dakwah yang monoton akan menjadikan
Islam terkesan kuno dan tertinggal dalam pandangan penganutnya.
Ulama juga harus mampu mengembangkan keilmuan mereka demi kesesuaian
tuntutan dengan cara menampilkan aspek-aspek kelebihan Islam dan apa
yang Islam tawarkan untuk mencapai kebahagiaan hidup.
Pola hidup, sistem kerja, dan kinerja serta gaya dalam pergaulan saat
ini lebih didominasi oleh orang-orang Barat. Hal ini terjadi karena
ulama belum mampu memberi solusi untuk umat Islam.
Islam adalah kajian yang tidak pernah berhenti seiring zaman yang kian
maju. Islam adalah agama yang telah disempurnakan oleh Allah, yang
tentunya akan tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Maka jika Islam
terpuruk saat ini, itu pastilah karena ulama belum mampu mengkaji
misteri-misteri di balik ajaran Islam.
Kaum muslim yang lemah kadar imannya lebih banyak berasal dari kalangan
yang kurang mampu, baik dalam ekonomi maupun keilmuan. Dan kenyataan ini
jarang disadari ulama hingga akhirnya media dakwah terutama buku selalu
mengenyampingkan kaum arus bawah, dengan menggunakan bahasa-bahasa yang
tidak sederhana.
Hal tersebut mengingatkan saya akan nasib anak-anak saya di masa depan.
Maka dengan buku ini saya ingin menggugah hati mereka agar tetap
bertahan pada ajaran Islam mulai dari sekarang dan sampai kapan pun.
Bahasa yang sederhana sengaja saya sajikan guna memudahkan pemahaman
bagi arus bawah. Sebab Islam bukan hanya bagi mereka yang mampu
ekonominya, melainkan untuk sekalian alam.
Aula, Afta, dan Ayya, dan seluruh pemuda-pemudi Islam, ini hadiah untuk
kalian semua! Semoga Islam semakin maju di masa mendatang dan diterima
oleh penganutnya dengan pemahaman yang lebih baik.
Tebing Tinggi, 7 Juni 2011
Penulis,
Abu Afta
Minggu, 10 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar